08 Oktober 2014

Pendidikan Pancasila KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Menurut Moh Yamin, negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yaitu:
1.        Zaman Sriwijaya (dibawah wangsa sailendra 600-1400)
2.        Zaman Majapahit (1293-1525)
3.        Negara kebangsaan modern

1.             Masa Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke VII, di bawah kekuasaan Wangsa Sailendra (Melayu Kuno & menggunakan huruf Palawa) di kenal dengan kerajaan Maritim yang mengadakan jalur perhubungan laut. Kerajaan Sriwijaya menguasai Selat Sunda (686 M), Selat Malaka (775M). Sistem perdagangan telah diatur dengan baik, dimana Pemerintah melalui pegawai Raja membentuk suatu badan untuk mengumpulkan hasil kerajinan rakyat supaya rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Selain itu juga sudah ada badan yang yang bertugas mengurus pajak, harta benda kerajaan, kerohaniawan yang menjadi pengawas teknis pembangunan, gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga kerajaan dapat menjalankan sistem negaranya dengan nilai-nilai ketuhanan
Pada zaman Kerajaan Sriwijaya telah didirikan Universitas Agama Budha yang sudah dikenal di Asia, Pelajar dari Universitas ini dapat melanjutkan studi ke India, banyak guru-guru tamu yang mengajar disini dari India, seperti Dharmakitri. Cita-cita kesejahteraan bersama dalam suatu Negara telah tercermin dalam Kerajaan Sriwijaya sebagaimana tersebut dalam perkataan "Marvuai Vannua Criwijaya Siddhayatra Subhika" (suatu cita-cita negara yang adil dan makmur).
Pada Hakekatnya Nilai-nilai budaya Kerajaan Sriwijaya telah menunjukan nilai-nilai pancasila, yaitu sebagai berikut:
a.    Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya agama Budha dan Hindu yang hidup berdampingan secara damai. Pada Kerajaan Sriwijaya terdapat pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan agama Budha.
b.    Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti Marsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar ke India meunjukan telah tumbuh nilai-nilai politik luar negeri yang bebas aktif
c.    Nilai sila ketiga, sebagai negara maritim, Kerajaan Sriwijaya telah menerapkan konsep negara kepulauan sesuai dengan konsep wawasan nusantara.
d.    Nilai sila keempat Kerajaan Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang luas, meliputi Siam dan Semenanjung Melayu (INA sekarang).
e.    Nilai Sila kelima, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.

2.             Masa Kerajaan Majapahit
Sebelum kerajaan majapahit berdiri telah berdiri kerajaan di jawa Tengah dan Jawa Timut secara silih berganti yaitu kerajaan Kalingga (abad ke-VII), Sanjaya (abad ke-VIII), sebagai refleksi puncak budaya kerajaan tersebut dibangunnya Candi Borobudur (candi agama Budha pada abad ke-IX) dan Candi Brambanan (candi agama Hindu pada abad ke-X).
Agama yang dilaksanakan pada zaman Majapahit ini adalah Agama Hindu dan Budha yang saling hidup berdampingan secara damai. Pada masa ini mulai dikenal beberapa isitilah dan Nilai-nilai pancasila pada Kerajaan Majapahit, antara lain:
1)                 Sila 1, terbukti pada waktu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan secara damai. Istilah Pancasila terdapat dalam buku 'Negrakertagama karangan Empu Prapanca dan Empu Tantular mengarang buku Sutasoma yang terdapat seloka persatuan nasional yang berbunyi "Bhineha Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrud\ artinya walaupun berbeda-beda namun satu jua dan tidak ada agama yang memiliki tujuan yang berbeda.
2)                 Nilai sila 2, terwujud pada hubungan baik Raja Hayam Wuruk dengan kerajaan Tiongkok, Ayoda, Champa, dan kamboja. Disamping itu juga mengadakan persahabatan dengan Negara-negara tetangga.
3)        Nilai sila 3, terwujud dengan keutuhan kerajaan , khususnya Sumpah 4Palapa' yang di ucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang Ratu dan Menteri-menteri tahun 1331 yang berbunyi: "Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa, jika selurnh nusantara tertakluk di bawah kekuasaan Negara, jika gurun, Seram, Tanjung, Ham, pahang, Dempo, Bali Sunda, Palembang, dan Tumasik telah dikalahkan"
4)        Nilai sila 4, Terdapat semacam penasehat dalam tata pemerintahan Majapahit yang menunjukan nilai-nilai musyawarah mufakat. Menurut prasasti Kerajaan Brumbang (1329), dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat kerajaan , seperti Rakryan I Hino, I Sirikan dan I Halu yang berarti memberikan nasehat kepada Raja. Kerukunan dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat telah menumbuhkan adat bennusyawarah untuk mufakat dalam memutuskan masalah bersama.
5)        Nllai Sila 5 dengan berdirinya kerajaan selama beberapa abad yang ditopang dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3.             Zaman Penjajahan
Zaman penjajahan dimulai bangsa Eropa yang membutuhkan rempah-rempah itu mulai memasuki Indonesia, yaitu Portugis, spanyol, Inggris dan belanda. Masuknya bangsa Eropa seiring dengan keruntuhan Kerajaan Majapahit sebagai akibat dari perselisihan dan perang soudara, yang berarti nilai-nilai nasionalisme sudah di tinggalkan.
Pada zaman ini tidak ada rasa persatuan dan kesatuan sehingga perjuangan melawan penjajah secara fisik dilakukan secara sendiri-sendiri disetiap daerah. Rakyat mudah diadu domba sehingga mudah dipecah belah, hal ini juga yang menimbulkan rakyat Indonesia semakin miskin dan bodoh akibat penjajahan tersebut Oleh karena itu untuk semboyan yang berbunyi "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" merupakan semangat agar rakyat Indonesia bisa menciptakan persatuan dan kesatuan karena tanpa persatuan kita tidak akan bisa mengusir penjajah.

4.             Kebangkitan Nasional
Pada abad ke-XX Indonesia mengubah cara-caranya dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak adanya koordinasi pada masa lalu mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia abad ke-XX untuk mengubah bentuk perlawanan yang lain dengan cara membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-usaha yang dilakukan dengan cara mendirikan berbagai organisasi politik disamping organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial.
Dimulai dengan didirikannya suatu organisasi yang bernama Budi Utomo (20 Mei 1908) dengan tokoh yang terkenal adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini merupakan organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia. Kemudian barulah bermunculan organisasi pergerakan lain yaitu Serikat Dagang Islam (1909) yang kemudia berubah menjadi pergerakan politik dengan nama Serikat Islam (1911) di bawah pimpinan H.O.S Tjokroaminoto. Pada masa ini juga adanya Perjuangan PNI (1927) yang menitikberatkan pada kesatuan nasional yang dipelopori oleh Soekarno dan Kawan-kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar