Industri
Indonesia yang termasuk dunia perdagangan didalamnya, pada tahun 1960an
mengalami perubahan suasana yang disebut “Sellers market economy”. Perubahan
tersebut ditandai oleh kuatnya dominasi produsen (seller was king), hingga pada
zaman Orde Baru telah dibebaskan lalu lintas perdagangan impor-ekspor.
Persaingan keras dalam era perdagangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
antara lain terdiri dari.
Struktur
Persaingan Oligopoli, Monopoli, atau Kombinasinya
Penentuan
struktur persaingan yang adalah pengalaman dari perdagangan yang dilakukan.
Pengalaman yang biasa menghadapi banyak pesaing sejenis biasa disebut dengan
struktur persaingan sempurna atau monopoli, yang dimana biasanya mereka yang
berusaha di bidang ini berupaya untuk menjadi monopolistik karena kekhasan
barang yang dijualnya dari sudut rasa ataupun pengemasan. Sedangkan pengalaman
yang hanya berani menghadapi beberapa pesaing saja disebut dengan struktur tak
sempurna atau oligopoly, dimana mereka bersepakat mempunyai pengaruh yang besar
kepada suasana pasarnya.
Kondisi Industri Dunia Saat Ini
Kondisi industri
dunia saat ini sudah sangat beraneka ragam. Ada yang sudah terbiasa dibuai
oleh proteksi yang berlebihan dari pemerintah, sehingga mereka memang tidak
memiliki daya saing yang tangguh. Dan mereka ini seringkali disebut merupakan
perusahaan jago kandang. Dan kondisi demikian berbahaya sekali untuk masa depan
dengan perdagangan bebas antar negara sebagaimana disepakati dalam GATT
(General Agreement on Trade and Tariffs), GATS (General Agreement on Trade in
Services), dan WTO (World Trade Organization).
Perubahan yang Harus Dilakukan Oleh Semuanya
Pesaingan dapat terjadi
dimana pun dan di Negara manapun. Oleh karena itu untuk menghadapi persaingan
yang ada maka sudah seharusnya Indonesia berubah menjadi Negara yang layak
untuk persaingan internasional. Langkah perubahan pertama yang harus dilakukan
adalah Indonesia harus memiliki hasil produk atau jasa yang memenuhi
persyaratan internasional, seperti ISO 9000 - an, ISO 12000-an, atau ISO
16000-an, dsb. Lalu, harga jualnya harus bersaing di tempat pasarnya, yaitu
mempunyai keungulan harga jualnya. Harga jual ini sudah termasuk biaya
transportasi ke tempat. Dan lalu juga harus dipenuhi ketepatan waktu penyerahan
sesuai dengan perjanjian, bahkan bisa harus lebih cepat dari para pesaingnya.
Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pelayanan teknis pasca jualnya juga
harus berdaya saing. Dan pemeliharaan pasar produk atau jasanya juga harus
dilakukan dengan cermat, Selain tiga
faktor di atas persaingan pasar internasional juga dipengaruhi oleh
pembentukkan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Salah satu yang dibutuhkan
dalam persaingan pasar internasional adalah sumber daya manusia dalam bidang
teknik industri. Faktor pembentukan dari sumber daya manusia terdiri dari.
Sumber: Aroef, Matthias. 1996. “ SARJANA TEKNIK INDUSTRI KUALITAS, TANTANGAN, DAN PROSPEKNYA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar