04 Agustus 2015

kasus industri tentang akibat pertambangan

   Ekploitasi tambang berskala besar tentunya mempunyai sejumlah dampak positif bagi negara berkembang, terutama untuk menghasilkan pemasukan melalui pajak, royalti dan ekspor, menciptakan lapangan kerja serta merangsang pembangunan ekonomi lokal. Akan tetapi, dalam praktiknya, potensi keuntungan tersebut kalah oleh dampak negatif dari pertambangan skala besar :

2). Merusak lahan perkebunan dan pertanian. 
3). Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan. 
4). Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis yang susah      dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya. 
5). Pencemaran baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll. 
6). Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir. 
7). Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati. 
8). Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan merusak      ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut. 
9). Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan. 
10). Sarana dan prasarana seperti jalan dll. rusak berat. 
11). Dan lain-lain.

Mengapa ini bisa terjadi? Karena:

1).Adanya perbedaan kepentingan antara kepentingan lingkungan vs kepentingan ekonomi, politik          dll. 
2). Penegakkan hukum yang belum baik. 
3). Aturan yang dibuat seringkali mengakomodasi beberapa kepentingan dengan bahkan                          mengabaikan unsur lingkungan. 
4). Aturan yang tidak dilaksanakan dengan konsisten. 
5). Dalam prakteknya otonomi daerah menyebabkan pertambangan maju pesat dan nyaris tidak                terkendali.

Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penambang pasir dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :

Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan pasir besi sehingga akan mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari ruang udara yang kotor. 


Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan pasir besi dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria.

Dikhawatirkan bekas lubang/kawah pasir besi dapat menjadi tempat perindukan nyamuk (breeding place). Penanaman bakau dan mangrove secara terpadu untuk mencegah terjadinya abrasi pantai.

Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan penambangan pasir besi tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law enforcement)

Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk membina dan memberikan penyuluhan/ penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.

Kesimpulannya, setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana. Jika dilakukan penelitian secara mendalam, akan banyak sekali dampak buruk dari daya rusak yang disebabkan oleh pertambangan ini.

Jika kita banyak belajar dari kasus-kasus pertambangan yang ada di Bengkulu seperti Batubara, pasir besi di Seluma, dan lain-lain. Mengandalkan pengerukan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah satu bentuk pemerintahan daerah yang tidak kreatif dan solutif.

Sebab pertambangan tidak saja membawa berkah bagi sipemiliknya namun juga bencana besar akibat daya rusak yang diakibatkan, baik kerusakan lingkungan, kerusakan sosial, budaya masyarakat menjadi lebih konsumtif dan masih banyak lagi.


sumber : @forum_hijau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar